Powered By Blogger

Thursday, November 25, 2010

Daun Sireh Ubat Serbeguna Sepanjang Masa

ADA sebuah tradisi pada masyarakat pedesaan kita yang masih berlaku hingga sekarang, yakni bila seseorang sakit gigi, apakah pada bagian gusi ataupun sampai longgar mau tanggal, maka petik saja 4-5 lembar daun sirih tua. Lalu, cuci-bersih, remas-remas, masukkan ke dalam gelas atau cangkir, tambahkan air panas secukupnya digodok dengan 1 gelas air. Setelah masak, biarkan sampai dingin. Airnya gunakan sebagai bahan kumur atau minum sebagian, sampai habis. Jangan heran jika 1-2 hari kemudian, rasa sakit tiba-tiba menjadi hilang dan kedudukan gigi yang sudah longgar mulai baik, serta hilang semua penderitaan sakit gigi yang menyiksa.
Kebiasaan lainnya, di antara para wanita, yang tiba-tiba terasa gatal sekitar “kawasan vagina” yang beberapa hari tidak hilang-hilang, dengan mencucinya dengan air daun sirih beberapa kali, dengan takaran 8-10 lembar untuk jumlah air panas sekira 1/2 ember (lk. 5 liter), rasa gatal-gatal yang mengganggu, akan hilang secara tiba-tiba.
Tradisi lainnya adalah penggunaan daun sirih untuk mencuci ”kawasan vagina” yang selalu berlendir sehingga mengganggu hubungan intim suami istri. Caranya, daun sirih direbus dan air rebusannya digunakan untuk mencuci “kawasan vagina” setiap pagi atau sore. Dengan cara demikian, (konon) hubungan intim akan lebih segar, lebih lancar, dan tidak lagi terganggu oleh lendir yang berlebih.
Kandungan kimia
Sirih (Piper betle) adalah jenis tanaman perambat yang diakui banyak kegunaannya di hampir semua tempat di Indonesia dan memiliki nama beragam. Misalnya ranub (Aceh), belo (Batak Karo), demban (Batak Toba), lahina atau tawuo (Nias), sireh, sirih (Palembang), suruh, sirih (Minang), canbai (Lampung), seureuh (Sunda). Namun, nama yang paling umum adalah sirih.
Kandungan kimia yang terdapat pada daun sirih terdri dari minyak asiri, hidroksikavicol, kavicol, kavibetol, allylprokatekol, karvacrok, eugenol, p-cymene, cineole, caryofelen, kadimen estragol, terpenena, fenil propada, tanin, dan sebagainya. Karena kelengkapan kandungan zat/senyawa kimia bermanfaat inilah, daun sirih memiliki manfaat yang sangat luas sebagai bahan obat. Bahkan di dalam upacara adat pun, peranan daun sirih sangat dominan, seperti antara lain dalam upacara “ngeuyeuk seureuh” sehari sebelum pernikahan di keluarga Sunda, “sekapur” sirih pada acara-acara di kawasan Sumatra.
Yang paling menonjol adalah manfaat daun sirih untuk pengobatan, yang jumlahnya sangat banyak, mulai sebagai obat batuk, bronchitis, gangguan lambung, rematik, menghilangkan bau badan, keputihan, dan sebagainya. Bahkan, rebusan daun sirih juga sangat bermanfaat untuk obat sariawan, pelancar dahak, pencuci luka, obat gatal-gatal, obat sakit perut yang melilit, obat jantung, menghentikan pendarahan.
Penanaman sirih tidak berbentuk kebun. Di pedesaan, hampir semua pekarangan rumah, walau hanya satu pohon saja, sirih ditanamkan. Sehingga begitu diperlukan, tinggal memetik sesuai kebutuhan. Budi daya tanaman sirih sangat sederhana, umumnya berbentuk stekan batang dewasa yang memiliki bagian bukunya (yang akan menghasilkan akar kalau ditanamkan), atau disetek pada bagian bukunya di atas. Kalau kemudian sediaan batang-bibit tersebut, ditanamkan pada tanah gembur dan basah, hanya dalam waktu singkat, tunas akan tumbuh. Perlu disiapkan kayu atau batang karena sirih merupakan tanaman perambat. Kalau tanah tempat tumbuhnya gembur dan lembap (misal selalu dilakukan penyiraman sesuai kebutuhan) dalam waktu singkat rambatannya akan memenuhi batang perambat sejak dari dasar (dekat tanah) sampai ke bagian pucuk tanaman.
Kegunaan
Beberapa cara penggunaan daun sirih untuk banyak kegunaan, seperti yang sudah diakui di mana-mana antara lain:
1. Sebagai obat untuk diminum. Caranya, 10-15 lembar daun sirih tua direbus dengan air bersih. Usahakan tidak menggunakan air ledeng yang masih tercium bau kaporitnya. Setelah mendidih dan didinginkan, kemudian disaring, saringannya ditempatkan di dalam gelas. Umumnya penambahan air untuk merebus 10-15 lembar daun sirih, adalah 4-6 gelas, serta setelah penggodokan lebih baik menggunakan daun sirih baru.
Manfaat saringan godokan daun sirih ini, antara lain untuk menghilangkan sakit gigi/sakit gusi, atau untuk memperkuat kedudukan gigi yang mulai goyang. Setelah 2-3 kali menggunakan air rebusan ini, rasa sakit dan goyahnya kedudukan gigi, akan berkurang atau hilang samasekali.
Rebusan air bersih ini pun, dapat digunakan untuk menghilangkan bau badan atau bau keringat. Tanpa diminum tetapi digunakan sebagai cairan kumur-kumur, godokan daun sirih dapat digunakan untuk menghilangkan bau mulut, menghilangkan sariawan, menghentikan pendarahan pada gusi dan memperkuat kedudukan gigi.
2. Sebagai obat luar, misal kudis, gatal-gatal, koreng, bisul, luka bakar, dan sebagainya. Caranya, daun sirih yang digunakan sekira 20-25 lembar, dihancurkan atau daunnya diiris-iris, kemudian ditambah air bersih secukupnya, dan dijadikan sebagai pencuci atau “pengompres”. Rasa sakit ataupun gejala sakit, dalam 5-6 kali pemakaian akan segera hilang.
Seperti untuk pengobatan bisul, selain menghilangkan bengkak, rasa sakit juga akan segera hilang. Hal yang sama juga untuk jerawat, setelah beberapa penggunaan dengan cara dioleskan atau dilulurkan, jerawat akan segera hilang.
Akhirnya bagi ibu-ibu yang baru melahirkan serta memiliki kelebihan produksi ASI, maka daun sirih dapat digunakan untuk menguranginya dengan cara antara lain:
Beberapa lembar daun sirih, jangan terlalu tua dan jangan terlalu muda, diolesi minyak kelapa permukaan atasnya, dihangatkan sebentar, kemudian tempelkan pada payudara yang agak membengkak. Dalam beberapa hari di samping bengkaknya akan hilang, juga kelebihan ASI akan teratasi.*** PR-Kamis, 26 Januari 2006